Proyek Bermasalah di Asia Tenggara Diselamatkan Perusahaan Real Estate Tertua di Amerika – Stern Resources Group dan Swig Equities membentuk perusahaan induk investasi untuk mengakuisisi dan menyelesaikan proyek menengah yang tidak berkelanjutan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Proyek Bermasalah di Asia Tenggara Diselamatkan Perusahaan Real Estate Tertua di Amerika
Baca Juga : Rekomendasi Kota Terbaik Untuk Membeli Real Estate Di Amerika
greenbuildingsnyc – “Stern Swig akan sepenuhnya mengadopsi strategi Amerika untuk pengembangan kembali,” kata Hartadinata Harianto, CEO Stern Resources Group.
Tahap ini jadi pemecahan untuk proyek- proyek bermasalah itu buat menciptakan profit yang menarik untuk seluruh pihak yang sudah ikut serta.
” Kerja sama Stern- Swig ini hendak mematok proyek- proyek real estate di Asia Tenggara yang tidak mudah alhasil dapat dimaksimalkan serta didevelop balik,” lanjutnya.
Industri Stern- Swig berkantor pusat di 599 Lexington Avenue, Manhattan, New York City. Ialah industri pengembangan real estate yang berintegrasi dengan cara lurus. Di mana prinsipalnya mempunyai rekam jejak yang teruji dalam pemerolehan serta pengembangan lebih dari Rp 42 triliun di aspek properti perumahan serta menguntungkan di semua Amerika Sindikat.
Prinsipal Stern- Swig, lanjut Harta, amat profesional di aspek real estate pemodalan serta development. Mempunyai track record nyata serta membanggakan, dengan pengalaman menggenggam ataupun sudah menggenggam posisi kepemilikan serta manajemen di sebagian bangunan historis di New York City tercantum 48 Wall Street, 44 Wall Street serta 770 Lexington Avenue.
” Lewat industri yang terafiliasi dengan Stern- Swig, prinsipal badan ini menggenggam posisi kepemilikan pada sebagian peninggalan real estate terbaik di Amerika Sindikat,” lanjutnya.
Peninggalan itu antara lain terdapat di New York tercantum Bangunan Grace Building( 1114 Avenue of the Americas) serta 1411 Broadway pula bangunan di San Francisco antara lain Mills Building( 220 Montgomery Street) serta Russ Building( 235 Montgomery Street).
Seluruh cetak biru Industri Stern- Swig menuntun kawan kerja Helmsley Spear buat melaksanakan real estate itu untuk membenarkan mutu produk supaya menggapai profitabilitas cetak biru dengan cara maksimum.
Helmsley Spear merupakan industri real estate tertua di Amerika yang sedang bekerja serta sudah jadi atasan dalam real estate menguntungkan semenjak 1866.
Helmsley Spear hendak membagikan kemampuan yang amat handal serta membagikan profit maksimum buat proyek- proyek yang ditangani, serta hendak memantau seluruh pandangan cetak biru Stern- Swig tercantum pemerolehan, pengembangan cetak biru, aktivitas pasar modal, manajemen arsitektur, pemasaran serta penyewaan, marketing, serta manajemen properti.
Biarpun begitu, sesungguhnya Stern Resources serta Swig Equities telah lama bekerja sama di Amerika Sindikat semenjak 2016. Sedangkan alibi buat membuat anak perusahan dengan cara resmi ini terkini terealisasi pada 2 maret 2020 dengan memandang bermacam aspek pendukung.
” Salah satunya sebab banyak sekali kesempatan buat mengakuisisi serta develop balik real estate cetak biru yang lagi bermasalah bagus dengan cara operasional ataupun financial,” kata Hartadinata.
Kent Swig, selaku salah satu real estat pengembang terbanyak di America dengan portfolio dari New York sampai San Francisco, serta berprofesi selaku owner serta atasan sebagian real estat company( Co- Chairman of Terra Holdings, LLC- President of Swig Equities, LLC- Pemilik serta Kepala negara of Helmsley Spear, LLC- Pemilik Falcon Pacific Construction, LLC- Principal di The Swig Company), amat suka serta membuktikan antusiasme buat memprioritaskan skedul industri ini.
Manajemen inti Stern- Swig di antara lain merupakan Kent Swig, Hartadinata Harianto, Regu Galbraith, serta Hon, Ambassador Cameron Hume. Tanggung jawab Swig mencakup memantau pengembangan serta mengatur pembedahan setiap hari industri.
Tanggung jawab Hartadinata Harianto tercantum memutuskan arah penting industri serta memantau pemerolehan. Galbraith, yang tadinya merupakan Chief Investment Officer of Pengganti buat Aegon( salah satu Industri yang masuk Forbes 500), hendak memantau aktivitas pemodalan industri.
Delegasi Besar Cameron Hume, yang ialah Delegasi Besar Amerika Sindikat buat Indonesia dari tahun 2007- 2010, hendak berikan ajakan pada industri hal aktivitas bidang usaha rute batasan negeri.
Stern- Swig lagi dalam langkah akhir mengarah kerja sama dengan beberapa developer lokal di kota- kota besar di semua Indonesia, tercantum Jakarta, Surabaya, Bandung, serta Bali.
Sebaliknya di Indonesia, kerja sama rute industri properti raksasa ini mematok 7 cetak biru terealisasi dengan keseluruhan angka pemodalan 100 juta dolar AS sampai akhir tahun esok.
Baca Juga : Perhatikan Hal – hal Berikut Sebelum Menyicil Rumah
Stern- Swig dalam langkah dini lagi melaksanakan penyelidikan bermacam cetak biru di Malaysia, Thailand, serta Vietnam yang sudah difasilitasi oleh penguasa itu di atas dengan pengembang lokal di negeri tiap- tiap.
Sedangkan di tengah situasi garis besar akibat penyebaran virus Corona, Harta berambisi supaya kilat terkendali biar tidak mengusik hawa pemodalan.
” Jika virus Corona sedang tidak teratasi tentu seluruh lini bidang usaha hendak tertahan, tercantum kita,” tandasnya.